Minggu, 31 Mei 2015

[054] Al Qamar Ayat 013



««•»»
Surah Al Qamar 13

وَحَمَلْنَاهُ عَلَى ذَاتِ أَلْوَاحٍ وَدُسُرٍ
««•»»
wahamalnaahu 'alaa dzaati alwaahin wadusurin
««•»»
Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku,
««•»»
We bore him on a vessel made of planks and nails,
««•»»

Allah SWT menyatakan bahwa Dia menyelamatkan Nuh dari malapetaka topan dengan memerintahkan Nuh beserta pengikutnya naik ke bahtera yang telah disiapkan sebelumnya.

Maksud ayat ini sejalan dengan firman Allah dalam surah Al Ankabut:
فأنجيناه وأصحاب السفينة
Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu.
(QS. Al Ankabuut [29]:15)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami angkut dia) yakni Nabi Nuh (ke atas) bahtera (yang terbuat dari papan dan paku) lafal Dusur artinya benda-benda yang dipakai untuk menyambung kayu-kayu, baik berupa paku atau benda-benda lainnya, bentuk tunggalnya adalah Disaarun yang wazannya sama dengan lafal Kitaabun.
««•»»
And We bore him, that is, Noah, on one, a ship, [made] of planks and nails (dusur is what boards are fastened down with of nails and the like; the singular is disār, similar [in pattern] to [kutub] kitāb, ‘book’),
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:13

[054] Al Qamar Ayat 012


««•»»
Surah Al Qamar 12

وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَى أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ
««•»»
wafajjarnaa al-ardha 'uyuunan failtaqaa almaau 'alaa amrin qad qudira
««•»»
Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemu- lah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.
««•»»
and We made the earth burst forth with springs, and the waters met for a preordained purpose.
««•»»

Allah menyatakan bahwa Dia telah menjadikan bumi seluruhnya. Dipancarkan Nya mata-mata air di permukaannya, kemudian bertemulah dua air tersebut, yaitu air yang diturunkan dari langit dan air yang dipancarkan dari bumi, menurut cara yang telah Allah tentukan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air) yang menyumber dengan derasnya (maka bertemulah air-air itu) yaitu air yang ditumpahkan dari langit dan air yang disemburkan dari bumi (untuk suatu urusan) berkedudukan menjadi Hal (yang sungguh telah ditetapkan) yang telah dipastikan di zaman Azali, yaitu bahwa mereka dibinasakan dengan ditenggelamkan.
««•»»
and We made the earth burst forth with springs, that flowed forth, and the waters, the waters of the heaven and the earth, met for a purpose, a circumstance, that was preordained, [a matter] which had been decreed since pre-eternity, namely, their destruction by drowning.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:12

[054] Al Qamar Ayat 011


««•»»
Surah Al Qamar 11

فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ
««•»»
fafatahnaa abwaaba alssamaa-i bimaa-in munhamirin
««•»»
Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.
««•»»
Then We opened the gates of the sky with pouring waters,
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mencurahkan air yang banyak dari langit sesuai dengan permintaan mereka yang bertahun-tahun. Ayat ini mengisahkan bahwa Allah telah memperkenankan doa Nabi Nuh as.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka Kami bukakan) dapat dibaca Fafatahnaa atau Fafattahnaa (pintu-pintu langit dengan menurunkan air yang tercurah) air yang ditumpahkan dari langit dengan sangat derasnya.
««•»»
Then We opened (read fa-fatahnā or fa-fattahnā) the gates of the heaven with torrential waters, [waters] pouring down intensely,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:11

[054] Al Qamar Ayat 010


««•»»
Surah Al Qamar 10

فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ
««•»»
fada'aa rabbahu annii maghluubun faintashir
««•»»
Maka dia mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)."
««•»»
Thereat he invoked his Lord, [saying,] ‘I have been overcome, so help [me].’
««•»»

Allah menyatakan bahwa Nuh as berdoa kepada Tuhannya. Isi doanya antara lain ialah Nuh mengemukakan bahwa kaumnya telah menggagalkan dan dia tidak mempunyai kesanggupan untuk mengalahkan mereka. Nuh memohon supaya Allah memberikannya kemenangan dan menurunkan siksaan kepada orang-orang yang mengingkari Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka dia mengadu kepada Rabbnya, "Bahwasanya aku ini) dibaca Annii artinya, bahwa aku ini (adalah orang yang dikalahkan, oleh karena itu menangkanlah aku")
««•»»
And so he invoked his Lord, [saying,] ‘I have been (annī, to be understood as bi-annī) overcome, so help [me]!’
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:10

[054] Al Qamar Ayat 009


««•»»
Surah Al Qamar 9

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا عَبْدَنَا وَقَالُوا مَجْنُونٌ وَازْدُجِرَ
««•»»
kadzdzabat qablahum qawmu nuuhin fakadzdzabuu 'abdanaa waqaaluu majnuunun waizdujira
««•»»
Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kamu Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman).
««•»»
The people of Noah impugned before them. So they impugned Our servant and said, ‘A crazy man,’ and he was reviled.[1]
[1] Or ‘he was proscribed,’ or ‘he was ostracized.’
««•»»

Pada ayat ini Allah menyatakan bahwa sebelumnya umat Muhammad kaum Nuh telah terlebih dahulu mendustakan kerasulan Nuh as. Seakan-akan mereka ikutan bagi umat-umat sesudah mereka dalam mendustakan para Rasul. Mereka mendustakan kerasulan hamba Kami Nuh dan mengatakan gila serta mengancam dan menakut-nakuti supaya Nuh menghentikan dakwahnya, jika tidak, mereka akan merajamnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sebelum mereka telah mendustakan -pula -) yakni sebelum orang-orang Quraisy (kaum Nuh) dita`nits kannya lafal Kadzdzabat karena memandang segi makna yang terkandung dalam lafal Qaumun (maka mereka mendustakan hamba Kami) yakni Nabi Nuh (dan mereka mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman") pernah diperingatkan oleh mereka dengan caci-maki dan lain sebagainya.
««•»»
The people of Noah denied (kadhdhabat has feminine inflection on account of the import [referring to a feminine noun], qawm, ‘tribe’) before them, before Quraysh. Thus they denied Our servant, Noah, and said, ‘A madman!’, and he was reviled: they repulsed him with insults and in other ways.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:9

[054] Al Qamar Ayat 008


««•»»
Surah Al Qamar 8

مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِي يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَذَا يَوْمٌ عَسِرٌ
««•»»
muhthi'iina ilaa alddaa'i yaquulu alkaafiruuna haadzaa yawmun 'asirun
««•»»
Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat."
««•»»
scrambling toward the summoner. The faithless will say, ‘This is a hard day!’
««•»»

Selanjutnya Allah menerangkan bahwa mereka datang segera memenuhi seruan, tidak ada yang menentang seruan itu tidak ada pula yang terlambat memenuhinya, seraya mereka berkata: "Ini adalah hari yang sangat berbahaya dan tempat yang mencelakakan".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka datang dengan cepat) seraya menjulurkan leher-leher mereka (kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata) orang-orang kafir di antara mereka mengatakan, ("Ini adalah hari yang berat") atau sulit bagi orang-orang kafir, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah Al Muddatstsir melalui firman-Nya,
"Hari yang sulit bagi orang-orang kafir."
(QS. Al-Muddatstsir [74]:9-10)
««•»»
scrambling, hastening with their necks stretched out, toward the Summoner. The disbelievers, among them, will say: ‘This is a hard day!’, a difficult one for disbelievers — as is stated in [sūrat] al-Muddaththir, a day of hardship for the disbelievers [Q. 74:9-10].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:8

[054] Al Qamar Ayat 007


««•»»
Surah Al Qamar 7

خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ
««•»»
khusysya'an abshaaruhum yakhrujuuna mina al-ajdaatsi ka-annahum jaraadun muntasyirun
««•»»
Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan.
««•»»
with a humbled look [in their eyes], they will emerge from the graves as if they were scattered locusts,
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa, mereka akan keluar dari kubur dalam keadaan pandangan mereka tunduk karena tidak sanggup memandang kedahsyatan yang terjadi pada hari itu yaitu ketika mereka bersama-sama keluar dari kubur dan tergopoh-gopoh menuju ke tempat hisab, sesuai dengan panggilan; laksana belalang-belalang yang beterbangan di udara.

Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya ialah Allah berfirman:
يوم يكون الناس كالفراش المبثوث
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang beterbangan.
(QS. Al Qari'ah [101]:4)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sambil menundukkan) keadaan mereka pada saat itu hina Menurut suatu qiraat dibaca Khaasyi`an (pandangan-pandangan mereka) lafal Khusysya`an menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari Fa`il (mereka keluar) yakni manusia semuanya (dari kuburan) dari tempat-tempat mereka dikuburkan (seakan-akan mereka belalang yang beterbangan) mereka tidak mengetahui hendak ke manakah tujuan mereka, karena tercekam oleh rasa takut dan bimbang yang amat sangat. Jumlah kalimat Ka annahum dan seterusnya menjadi Hal dari Fa`il yang terkandung di dalam lafal Yakhrujuna, demikian pula firman selanjutnya, yaitu,
««•»»
with their downcast (khāshi‘an: a variant reading has khushsha‘an), humiliated, looks (absāruhum is a circumstantial qualifier referring to the subject of the verb [yakhrujūna, ‘they will emerge’]) they, that is, mankind, will emerge from the graves as though they were scattered locusts, not knowing where to go, out of fear and perplexity (this sentence [ka’annahum jarādun muntashirun] is a circumstantial qualifier referring to the subject of [the verb] yakhrujūna, ‘they will emerge’, and so is His saying [muhti‘īna]),
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:7

[054] Al Qamar Ayat 006


««•»»
Surah Al Qamar 6

فَتَوَلَّ عَنْهُمْ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِي إِلَى شَيْءٍ نُكُرٍ
««•»»
fatawalla 'anhum yawma yad'u alddaa'i ilaa syay-in nukurin
««•»»
Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan),
««•»»
So turn away from them! The day when the Caller calls to a dire thing,
««•»»

Pada ayat ini Allah memerintahkan Rasul Nya agar tidak mengadakan perdebatan dengan mereka karena tidak ada faedahnya sebab itu hendaklah berpaling dari orang-orang musyrikin, pendusta-pendusta itu. Jangan berdebat dengan mereka, karena mereka sudah sampai ke tingkat tidak mau tunduk kepada bukti dan kebenaran, maka sudah pantas bagimu tidak menasihati mereka lagi. Allah mengetahui bahwa Rasulullah saw, tidak bosan terhadap persoalan mereka dan jengkel karena kecongkakan mereka. Allah SWT mengingatkan kepada manusia bahwa akan terjadi hari berbangkit, yang pada hari itu malaikat akan memanggil manusia datang ke suatu tempat yang sangat berbahaya dan dibenci oleh orang-orang musyrik, karena besarnya huru-hara di tempat itu, yaitu padang mahsyar.

Kemudian Allah menerangkan keadaan orang-orang kafir pada hari itu dengan firman Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka berpalinglah kamu dari mereka) menjadi pelengkap atau kesimpulan dari pembahasan sebelumnya (pada hari ketika penyeru memanggil) yaitu malaikat Israfil. Yang menashabkan lafal Yauma adalah lafal Yakhrujuuna yang disebutkan dalam ayat berikutnya, artinya, sesudah mereka keluar dari kuburnya masing-masing yaitu, ketika sang penyeru memanggil mereka (kepada sesuatu yang tidak menyenangkan) dapat dibaca Nukur atau Nukr, artinya, hal yang paling tidak disukai oleh jiwa manusia yaitu, hari penghisaban amal perbuatan.
««•»»
So turn away from them! (this is the import of the preceding statement and it completes what is being said). On the day when the Summoner, namely, Isrāfīl (yawma, ‘the day’, is rendered accusative by yakhrujūna, ‘they will emerge’, next [verse]), summons to an awful thing (read nukur or nukr, in the sense of munkar, ‘disagreeable’), [a thing] which the souls will find awful, and this is the Reckoning;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:6

[054] Al Qamar Ayat 005


««•»»
Surah Al Qamar 5

حِكْمَةٌ بَالِغَةٌ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُ
««•»»
hikmatun baalighatun famaa tughnii alnnudzuru
««•»»
Itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).
««•»»
[and representing] far-reaching wisdom; but warnings are of no avail!
««•»»

Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa kisah tersebut mengandung hikmah yang sangat tinggi nilainya dalam memberi petunjuk bagi manusia kepada jalan yang benar akan tetapi hikmah-hikmah dan peringatan yang terkandung dalam kisah-kisah itu tidak berguna lagi bagi mereka karena hati nurani mereka telah terkunci mati.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Itulah suatu hikmah) merupakan Khabar dari Mubtada yang tidak disebutkan, atau menjadi Badal dari lafal Maa, atau dari lafal Muzdajir (yang sempurna) maksudnya, hikmah yang lengkap (tetapi tiada berguna) tidak ada gunanya bagi mereka (peringatan-peringatan itu) lafal An Nudzur adalah bentuk jamak dari lafal Nadziirun yang bermakna Mundzirun, yakni hal-hal yang dijadikan peringatan buat mereka. Lafal Maa boleh dikatakan sebagai huruf Nafi atau Istifham Inkari; jika dianggap sebagai Istifham Inkari berarti kedudukannya sebagai Maf'ul Muqaddam.
««•»»
wisdom (hikmatun is the predicate of an omitted subject, or a substitution for mā, ‘such as’, or for muzdajar, ‘deterrent’) [that is] far-reaching, complete; but warnings (nudhur is the plural of nadhīr, functioning in the [agent] sense of mundhir, ‘a warner’, that is to say, ‘those matters which warn them’; mā is either for negation, or it is an interrogative of denial, in which case it stands as a preceding direct object) are of no avail, [warnings] are of no use with them.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:5

[054] Al Qamar Ayat 004


««•»»
Surah Al Qamar 4

وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنَ الْأَنْبَاءِ مَا فِيهِ مُزْدَجَرٌ
««•»»
walaqad jaa-ahum mina al-anbaa-i maa fiihi muzdajarun
««•»»
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
««•»»
There have already come to them reports containing admonishment,
««•»»

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa sesungguhnya telah datang kepada orang-orang musyrikin yang mendustakan kerasulan Muhammad dan mengikuti hawa nafsu, beberapa kisah tentang umat-umat terdahulu yang mendustakan para Rasul sehingga Allah menurunkan azab kepada mereka, sebagaimana tersebut dalam Alquran, namun kisah-kisah itu tidak berkesan di hati mereka dan tidak dapat mencegah kekafiran, lalu Allah membinasakan mereka, sedang di akhirat nanti akan disiksa sesuai dengan perbuatan syirik yang telah melumur jiwa mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah) berita-berita tentang dibinasakan-Nya umat-umat yang telah mendustakan rasul-rasul mereka (yang di dalamnya terdapat cegahan) bagi mereka untuk melakukan hal yang serupa. Lafal Muzdajar adalah Mashdar atau Isim yang menunjukkan arti tempat, sedangkan huruf Dal-nya merupakan pergantian dari Ta Wazan Ifta'ala. Bila dikatakan Izdajartuhu atau Zajartuhu maka artinya, aku mencegahnya dengan keras. Huruf Maa adalah Maushulah atau Maa Maushufah.
««•»»
And verily there has come to them such tidings, stories about the destruction of communities which denied their messengers, as contain a deterrent, to them (muzdajar is a verbal noun, or a noun of place; the dāl [of muzdajar] replaces the tā’ of [the 8th form] ifta‘ala; one may say, izdajartuhu or zajartuhu, to mean ‘I forbade him sternly’; mā, ‘such as’, either indicates a relative clause, or it is qualified by an adjective);
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 3][AYAT 5]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:4

[054] Al Qamar Ayat 003


««•»»
Surah Al Qamar 3

وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ
««•»»
wakadzdzabuu waittaba'uu ahwaa-ahum wakullu amrin mustaqirrun
««•»»
Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya {1436}.
{1436} Maksudnya bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya Yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, Yaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.
««•»»
They denied, and followed their own desires, and every matter has a setting [appropriate to it].
««•»»

Ayat ini menegaskan bahwa orang musyrikin mendustakan kebenaran yang disampaikan kepada mereka oleh Nabi Muhammad saw, dan mengikuti hawa nafsu saja karena kebodohannya. Pada akhir ayat ini ditegaskan: bahwa sesuatu itu akan berhenti pada sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan ketetapan Allah karena itu persoalan orang-orang musyrikin akan berhenti pada kehinaan di dunia dan azab yang kekal di akhirat. sedang persoalanmu hai Muhammad akan berhenti pada kemenangan di dunia dan surga di akhirat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan mereka mendustakan) Nabi saw. (dan mengikuti hawa nafsu mereka) dalam perkara yang batil (sedangkan tiap-tiap urusan) atau perkara yang baik dan perkara yang buruk (telah ada ketetapannya) bagi pemiliknya masing-masing, yaitu adakalanya masuk ke surga atau ke neraka.
««•»»
And they denied, the Prophet (s), and followed their own desires, as regards [their] falsehood; and every matter, that is good or evil, will be settled, with that person [who is responsible for it], either [by his ending up] in Paradise or in the Fire.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:3

[054] Al Qamar Ayat 002


««•»»
Surah Al Qamar 2

وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ
««•»»
wa-in yaraw aayatan yu'ridhuu wayaquuluu sihrun mustamirrun
««•»»
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".
««•»»
If they see a sign, they turn away, and say, ‘An incessant[1] magic!’
[1] Or ‘powerful.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah menerangkan, bahwa jika orang-orang musyrikin melihat suatu bukti tentang kebenaran kerasulan Muhammad, mereka berpaling dan mendustakan serta mengingkarinya sambil berkata bahwa: "Ini adalah sihir yang mempesonakan kita yang akan terus menerus dilakukannya".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan jika mereka melihat) yaitu orang-orang kafir Quraisy (sesuatu tanda) suatu mukjizat yang timbul dari Nabi saw. (mereka berpaling dan berkata,) "Ini adalah (sihir yang kuat) sihir yang paling kuat", berasal dari kata Al Mirrah; artinya kuat atau terus menerus.
««•»»
And if they, the disbelievers among Quraysh, see a sign, a miracle of the Prophet (s), they turn away and say, this is: ‘A powerful sorcery!’ (mustamirr, ‘powerful’, derives from al-mirra, meaning ‘strength’; or it [mustamirr] means ‘incessant’).

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Imam Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa ketika perang Badar orang-orang musyrik mengatakan, "Kami adalah golongan yang bersatu yang pasti menang." Maka turunlah sesudah itu ayat ini,

yaitu firman-Nya,
"Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang."
(QS. Al Qamar [54]:45)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 1][AYAT 3]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
2of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:2