Selasa, 30 Juni 2015

[054] Al Qamar Ayat 016


««•»»
Surah Al Qamar 16

فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ
««•»»
fakayfa kaana 'adzaabii wanudzuri
««•»»
Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
««•»»
So how were My punishment and My warnings?
««•»»

Allah SWT mengancam orang-orang yang mendustakan para Rasul dan tidak mengambil iktibar terhadap dahsyatnya siksaan Tuhan dan ancaman-ancamannya yang ditujukannya kepada orang-orang yang tidak mengindahkan seruan para Rasul.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku) peringatan-Ku, Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir. Lafal Kaifa adalah Khabar dari lafal Kaana, menunjukkan makna pertanyaan tentang keadaan. Pengertiannya ialah menganggap orang-orang yang diajak berbicara telah mengakui terjadinya. azab Allah swt. yang telah menimpa orang-orang yang mendustakan Nabi Nuh.
««•»»
How [dreadful] then were My chastisement and My warnings? (this is an interrogative meant as an affirmative; kayfa, ‘how’, is the predicate of kāna, ‘was’, and it is here being used to inquire about a ‘state’; the intention is to prompt those who are being addressed to affirm the fact that God’s chastisement of those who denied Noah was fully deserved).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:16

[054] Al Qamar Ayat 015


««•»»
Surah Al Qamar 15

وَلَقَدْ تَرَكْنَاهَا آيَةً فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
««•»»
walaqad taraknaahaa aayatan fahal min muddakirin
««•»»
Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
««•»»
Certainly We have left it as a sign; so is there anyone who will be admonished?
««•»»

Kemudian pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia menyelamatkan bahtera yang membawa Nuh as dan pengikutnya agar menjadi iktibar bagi manusia sesudah mereka sepanjang masa. Sehingga mereka dapat mencegah diri mereka menempuh jalan yang membawa kepada kesesatan berupa kekafiran dan mendustakan terhadap Rasul-rasul Allah. Dan telah diriwayatkan bahwa Allah telah memelihara bahtera Nuh tersebut sekian lama di atas bukit h091 "Judi". x

Menurut Qatadah, "Allah telah memeliharanya di "Baqirda" suatu tempat di dataran tersebut, sehingga dapat disaksikan oleh sebagian umat di akhir zaman.

Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:
إنا لما طغا الماء حملناكم في الجارية لنجعلها لكم تذكرة وتعيها أذن واعية
Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang), kamu ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
(QS. Al Haqqah [69]:11, 12)

Selanjutnya pada akhir ayat ini dalam bentuk pertanyaan Allah menegaskan; masih adakah orang-orang yang mau mempergunakan akal pikirannya untuk merenungkan dan memperhatikan akibat yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan dan mengingkari keesaan Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya telah Kami tinggalkan) telah Kami biarkan perbuatan Kami itu (sebagai tanda) bagi orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran buat dirinya. Makna yang dimaksud ialah, berita mengenai banjir besar ini telah tersiar dan tetap lestari ketenarannya (maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?) untuk menasihati dirinya. Asal lafal Muddakir adalah Mudztakir, lalu huruf Ta diganti menjadi Dal, demikian pula huruf Dzal diganti menjadi Dal, lalu keduanya diidgamkan menjadi satu sehingga jadilah Muddakir.
««•»»
And verily We left it, We preserved this [deed], as a sign, for whomever might be admonished by it, in other words, the news of this [deed] became widely-known and endured. So is there anyone who will remember?, [anyone who] will take heed from, or be admonished by, it? (muddakir is actually mudhtakir, but the tā’ has been replaced with a dāl, likewise the dhāl, and it [the dāl] has been assimilated with it [the other dāl]).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:15

[054] Al Qamar Ayat 014


««•»»
Surah Al Qamar 14

تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا جَزَاءً لِمَنْ كَانَ كُفِرَ
««•»»
tajrii bi-a'yuninaa jazaa-an liman kaana kufira
««•»»
Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai belasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh).
««•»»
which sailed [over the flood waters] in Our sight, as a retribution for him who was repudiated.
««•»»

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa meskipun topan sangat dahsyat disertai hujan yang sangat lebat dan gelombang air bah laksana gunung besarnya, namun bahtera Nabi Nuh berjalan di bawah pengawasan Allah sebagai balasan Tuhan kepada Nabi Nuh yang didustakan kerasulannya oleh kaumnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami) atau dalam pengawasan Kami (sebagai balasan) dinashabkan oleh Fi`il yang diperkirakan keberadaannya, yakni mereka ditenggelamkan sebagai pertanda kemenangan (bagi orang yang diingkari) yaitu bagi Nabi Nuh a.s. Dan menurut suatu qiraat lafal Kufira dibaca Kafar, artinya, mereka ditenggelamkan sebagai hukuman bagi mereka yang kafir.
««•»»
sailing before Our eyes, that is, in Our sights, in other words, [it was being] protected, as retaliation (jazā’an is in the accusative because of the implied verbal clause, that is to say, ‘they were drowned by way of revenge’) for [the sake of] him who was rejected, namely, Noah, peace be upon him (a variant reading [for passive kufira] has kafara, ‘him who disbelieved’, in other words, they were drowned as a punishment for them).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#54:14