
««•»»
Surah Al Qamar 15
وَلَقَدْ تَرَكْنَاهَا آيَةً فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
««•»»
walaqad taraknaahaa aayatan fahal min muddakirin
««•»»
Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
««•»»
Certainly We have left it as a sign; so is there anyone who will be admonished?
««•»»
Kemudian pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia menyelamatkan bahtera yang membawa Nuh as dan pengikutnya agar menjadi iktibar bagi manusia sesudah mereka sepanjang masa. Sehingga mereka dapat mencegah diri mereka menempuh jalan yang membawa kepada kesesatan berupa kekafiran dan mendustakan terhadap Rasul-rasul Allah. Dan telah diriwayatkan bahwa Allah telah memelihara bahtera Nuh tersebut sekian lama di atas bukit h091 "Judi". x
Menurut Qatadah, "Allah telah memeliharanya di "Baqirda" suatu tempat di dataran tersebut, sehingga dapat disaksikan oleh sebagian umat di akhir zaman.
Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:
إنا لما طغا الماء حملناكم في الجارية لنجعلها لكم تذكرة وتعيها أذن واعية
Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang), kamu ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
(QS. Al Haqqah [69]:11, 12)
Selanjutnya pada akhir ayat ini dalam bentuk pertanyaan Allah menegaskan; masih adakah orang-orang yang mau mempergunakan akal pikirannya untuk merenungkan dan memperhatikan akibat yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan dan mengingkari keesaan Allah.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan sesungguhnya telah Kami tinggalkan) telah Kami biarkan perbuatan Kami itu (sebagai tanda) bagi orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran buat dirinya. Makna yang dimaksud ialah, berita mengenai banjir besar ini telah tersiar dan tetap lestari ketenarannya (maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?) untuk menasihati dirinya. Asal lafal Muddakir adalah Mudztakir, lalu huruf Ta diganti menjadi Dal, demikian pula huruf Dzal diganti menjadi Dal, lalu keduanya diidgamkan menjadi satu sehingga jadilah Muddakir.
««•»»
And verily We left it, We preserved this [deed], as a sign, for whomever might be admonished by it, in other words, the news of this [deed] became widely-known and endured. So is there anyone who will remember?, [anyone who] will take heed from, or be admonished by, it? (muddakir is actually mudhtakir, but the tā’ has been replaced with a dāl, likewise the dhāl, and it [the dāl] has been assimilated with it [the other dāl]).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 14]•[AYAT 16]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of55
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=54&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#54:15